TEMPAT WISATA DI SEMARANG

1. Kota Lama Semarang

Kota Lama Semarang
Kota Lama Semarang

Berkunjung ke Semarang tidak akan terasa lengkap kalau tidak datang ke kawasan Kota Lama Semarang. Tempat wisata di Semarang ini memang sudah lama dikenal sebagai lokasi wisata paling populer di Ibu Kota Provinsi Jawa Tengah tersebut. Apalagi, kalau Anda adalah seorang yang gemar berburu foto. Deretan bangunan tua bergaya Eropa klasik, kerap menjadi buruan para fotografer.

Di kawasan Kota Lama Semarang, Anda akan menjumpai keberadaan tempat-tempat yang kerap diramaikan oleh pengunjung. Gereja Blenduk dengan atap berbentuk kubah menjadi pilihan favorit pertama. Suasananya pun kian asyik dengan adanya Taman Srigunting yang terletak di depan gereja. Kalau ingin tampil narsis, bisa menyewa sepeda tua sembari berfoto dengan latar belakang Gereja Blenduk.

Ada pula Kafe Spiegel yang menawarkan tempat kuliner unik dengan suasana bangunan klasik. Selain Spiegel, deretan kafe lain yang juga menawarkan suasana ala zaman kolonial juga cukup banyak. Di antaranya adalah Kafe Nuris, Tekodeko, ataupun Retro Cafe.

2. Kampung Batik Semarang

Kampung Batik Semarang
Kampung Batik Semarang

Saat berkunjung ke Kota Lama, Anda juga bisa menyempatkan waktu untuk mampir ke Kampung Batik Semarang. Tempat wisata di Semarang ini berada tidak terlalu jauh dari kawasan Kota Lama, terletak di Kelurahan Rejamulya, Semarang Timur. Wisatawan bisa menuju ke tempat wisata ini dengan melewati gang masuk yang terletak di samping Hotel Horison. Terdapat pintu gerbang bertuliskan Kampung Batik di sana.

Sesuai dengan namanya, Kampung Batik Semarang ini merupakan tempat wisata belanja yang menjadi pusat kerajinan batik asal Semarang. Anda bisa menjumpai deretan toko yang menawarkan berbagai jenis batik khas Semarang. Batik Semarang identik dengan pola Tugu Muda, Lawang Sewu, pohon asem, burung blekok, dan sebagainya. Selain itu, batik dari sini juga cenderung memiliki warna yang terang.

Harga batik di Kampung Batik Semarang pun tidak terlalu mahal. Anda bisa menemukan ragam batik dengan banderol sekitar Rp50 ribu. Kalau mau, dapat pula menyempatkan waktu untuk belajar cara membatik serta melihat proses pembuatannya. Sebagai informasi tambahan, tempat ini buka dari pukul 08.00 hingga 18.00 WIB.

3. Masjid Agung Jawa Tengah

Masjid Agung Jawa Tengah
Masjid Agung Jawa Tengah

Tempat wisata di Semarang yang wajib dikunjungi berikutnya adalah Masjid Agung Jawa Tengah. Masjid ini memiliki ciri khas berbentuk enam payung elektrik di serambi yang membuatnya mirip dengan Masjid Nabawi. Enam payung berdiameter 14 meter tersebut biasanya dikembangkan saat penyelenggaraan Salat Idulfitri dan Iduladha.

Ada pula 25 pilar yang sengaja didesain mirip dengan Coloseum yang ada di Kota Roma, Italia. Jumlah pilar tersebut merupakan representasi jumlah nabi dan rasul yang wajib diketahui dalam Agama Islam. Di pintu gerbang, pengunjung bisa melihat tulisan ‘Sucining Guno Gapuraning Gusti’ dalam huruf Arab Melayu serta dua kalimat syahadat.

Menara Asmaul Husna yang memiliki tinggi 99 meter tidak boleh dilewatkan saat berkunjung ke Masjid Agung Jawa Tengah. Para pengunjung diperbolehkan untuk naik ke puncak menara ini dan melihat pemandangan Kota Semarang serta masjid dari ketinggian. Catatan, Anda akan dikenakan biaya kalau naik ke puncak menara ini.

4. Lawang Sewu

Lawang Sewu
Lawang Sewu

Lawang Sewu bisa menjadi persinggahan menarik berikutnya di Kota Semarang. Kerap disebut sebagai bangunan yang angker, Lawang Sewu merupakan gedung tua yang dulunya berfungsi sebagai kantor pusat Indische Spoorweg Maatscappij (NIS). NIS dikenal sebagai perusahaan yang membangun jalur kereta antara Semarang dengan Solo dan Jogja.

Gedung yang dibangun pada tahun 1904 ini memiliki bentuk yang sangat unik dengan ciri khas mempunyai banyak pintu dan jendela. Karena jumlahnya yang banyak, masyarakat setempat pun menyebut bangunan ini sebagai Lawang Sewu, yang artinya seribu pintu. Meski, sejatinya jumlah pintu pada gedung tiga lantai ini tidak mencapai angka 1.000 dan hanya mempunyai 429 pintu.

Beragam kisah mistis menyelimuti tempat wisata di Semarang ini. Konon, terdapat beberapa lokasi angker yang bisa dijumpai di dalam gedung. Di antaranya adalah pada area sumur tua, pintu utama, penjara berdiri, penjara bawah tanah, penjara jongkok, serta ruang penyiksaan tawanan. Berbagai penampakan pun kabarnya sering terjadi di tempat wisata ini. Mulai dari hantu tentara Belanda, kuntilanak, genderuwo, dan lain-lain.

5. Museum Kereta Api Ambarawa

Museum Kereta Api Ambarawa
Museum Kereta Api Ambarawa

Wisatawan juga berkesempatan untuk merasakan pengalaman unik dengan cara menaiki lokomotif tua saat berkunjung ke Semarang dengan cara berkunjung ke Museum Kereta Api Ambarawa. Bahkan, wisatawan dapat memilih, naik kereta uap atau kereta yang menggunakan mesin diesel. Tersedia dua rute kereta wisata yang bisa dipilih, yakni Ambarawa-Tuntang dan Ambarawa-Bedono. Sebagai catatan, rute Ambarawa-Bedono hanya menyediakan perjalanan dengan kereta uap.

Tempat wisata di Semarang ini dulunya merupakan lokasi Stasiun Ambarawa, yang dibangun pada tanggal 21 Mei 1873 oleh Raja Willem I dari Belanda. Stasiun tersebut ditutup pada tahun 1976 dan secara resmi mulai berubah fungsi menjadi museum. Di tempat wisata di Semarang ini, wisatawan bisa melihat sebanyak 21 lokomotif yang memiliki peran penting dalam masa perjuangan kemerdekaan, terutama sebagai sarana transportasi para tentara.

Museum Kereta Api Ambarawa yang berlokasi di Kabupaten Semarang ini juga menjadi satu di antara tiga tempat yang menyimpan lokomitif uap bergerigi buatan Hannoversche Maschinenbau AG. Kabarnya, hanya ada tiga kereta uap model seperti ini yang masih tersisa. Dua kereta lainnya tersimpan di Swiss dan India. Berkunjung ke tempat wisata di Semarang ini, wisatawan pun memiliki kesempatan langka berfoto bersama dengan kereta kuno. Jarang-jarang, kan?

6. Klenteng Sam Poo Kong

Klenteng Sam Poo Kong
Klenteng Sam Poo Kong

Dikenal sebagai kota mult ietnis, Semarang juga menjadi tempat yang menarik untuk menyaksikan keanekaragaman suku. Salah satu tempat wisata di Semarang yang cocok untuk kegiatan tersebut adalah Klenteng Sam Poo Kong yang merupakan tempat beribadah etnis Tionghoa di Semarang. Tempat wisata di Semarang ini dibangun di lokasi kedatangan laksamana dari Tiongkok yang terkenal, yakni Laksamana Cheng Ho pada tahun 1400-an.

Klenteng yang terletak di kawasan Simongan, Semarang ini memiliki desain arsitektur khas Tiongkok. Warna merah pun menjadi warna dominan pada bangunan kelenteng. Kompleks kelenteng yang juga disebut dengan nama Klenteng Gunung Batu ini memiliki luas mencapai 3,2 hektare. Di dalamnya terdapat lima bangunan, yakni Sam Poo Kong, Tho Tee Kong, Kyai Juru Mudi, Kyai Jangkat, serta Kyai Cundrik Bumi.

7. Pagoda Avalokitesvara Buddhagaya Watugong

Pagoda Avalokitesvara Buddhagaya Watugong
Pagoda Avalokitesvara Buddhagaya Watugong

Pagoda Avalokitesvara di Watugong dapat menjadi pilihan lain tempat wisata menarik di kota multi etnis ini. Pagoda yang menjadi bagian dari Kompleks Vihara Buddhagaya Watugong ini memiliki ketinggian 45 meter dan terdapat 7 lantai di pagoda ini. Pada masing-masing tingkat, ada patung Dewi Kwan Im yang diposisikan menghadap ke empat penjuru mata angin.

Tempat wisata di Semarang ini memiliki bentuk yang unik, tidak jauh berbeda dengan pagoda yang ada di negeri Tiongkok. Para wisatawan yang datang ke tempat wisata di Semarang ini kerap menghabiskan waktunya untuk berfoto dengan latar belakang pagoda. Kalau mau, wisatawan juga bisa mengikuti ritual tjiam shi yang bertujuan untuk meramal nasib. Ritual ini kerap dilakukan oleh umat Budha yang tengah beribadah di kompleks vihara.

8. Candi Gedong Songo

Candi Gedong Songo
Candi Gedong Songo

Kompleks Candi Gedong Songo yang terletak di Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang bisa menjadi persinggahan berikutnya. Berada di lereng Gunung Ungaran, tempat wisata di Semarang ini tidak hanya menjadi tempat wisata bersejarah namun juga dikenal sebagai tempat wisata yang menawarkan pemandangan memukau. Sebagai bonus, Anda juga akan menjumpai kolam pemandian air panas alami di kompleks candi ini.

Sesuai dengan namanya, Candi Gedong Songo ini terdiri dari sembilan bangunan candi. Menariknya, candi ini dulu sempat disebut dengan nama Candi Gedong Pitu, karena pada saat itu hanya ditemukan sebanyak tujuh candi. Baru pada rentang 1908-1911, ditemukan kembali dua candi di area yang sama sehingga namanya pun berubah menjadi Candi Gedong Songo. Candi-candi tersebut diketahui merupakan peninggalan dari Wangsa Syailendra yang berkuasa pada abad ke-9 Masehi.

9. Benteng Pendem Ambarawa

Benteng Pendem Ambarawa
Benteng Pendem Ambarawa

Selagi berada di wilayah Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Semarang, Anda juga bisa menyempatkan datang ke Benteng Pendem yang juga disebut dengan nama Benteng Willem I. Benteng ini dibangun oleh Belanda pada tahun 1834. Meski telah berusia lebih dari 1 abad, bangunan benteng ini masih berdiri kokoh. Para wisatawan yang datang ke tempat wisata di Semarang ini kerap menjadikannya sebagai objek foto yang menarik.

Namun, ada hal yang harus diperhatikan kalau berkunjung ke tempat wisata di Semarang ini. Benteng Pendem Ambarawa berada di wilayah Kompleks Lapas Kelas II Ambarawa, sehingga para pengunjung diharuskan untuk meminta izin terlebih dulu. Tidak terlalu sulit, buktinya tempat wisata ini selalu ramai dengan wisatawan. Bahkan, pengambilan gambar film Soekarno yang disutradarai oleh Hanung Bramantyo dilakukan di tempat wisata di Semarang yang satu ini.

10. Eling Bening Ambarawa

Eling Bening Ambarawa
Eling Bening Ambarawa

Kalau ingin mencari tempat wisata dengan fasilitas komplet, dapat memilih berkunjung ke Eling Bening Ambarawa. Di tempat wisata di Semarang ini, Anda tidak hanya bisa menyaksikan pemandangan indah. Tersedia pula beberapa fasilitas pendukung seperti kolam renang, restoran, fasilitas outbond, area berkemah, kafe, hingga ruang pertemuan. Tidak heran kalau Eling Bening sering menjadi pilihan untuk berbagai aktivitas, baik liburan keluarga atau liburan bersama rekan kantor.

Kawasan Wisata Eling Bening ini memang memiliki pemandangan mengagumkan. Di tempat wisata di Semarang ini, Anda bisa menyaksikan suguhan pemandangan deretan delapan gunung. Tidak hanya itu, Anda juga dapat melihat keindahan Rawa Pening, area persawahan, serta perkebunan kopi di sekitarnya. Pemandangan pun akan semakin menakjubkan kalau Anda datang ke tempat ini pada sore hari, ditemani suasana matahari terbenam. Asyik, deh!

11. Kampung Pelangi

Kampung Pelangi
Kampung Pelangi

Kampung Pelangi menjadi pilihan tempat wisata terbaru di Kota Semarang. Keberadaannya menyaingi Kampung Jodipan di Kota Malang. Seperti halnya Jodipan, kampung yang sebelumnya disebut dengan nama Kampung Gunung Brintik ini dulunya dikenal sebagai kampung kumuh. Proyek renovasi Pasar Bunga Kalisari yang terletak di depan kampung pun membuat tempat ini bertransformasi sehingga memiliki penampilan yang menarik.

Keberadaan Kampung Pelangi ini berhasil menarik perhatian dunia. Apalagi, setelah beberapa pengguna Instagram memajang pose berfoto dengan latar belakang warna-warni kampung. Tidak heran kalau para wisatawan pun banyak berdatangan. Hal ini memberikan dampak yang sangat positif terhadap perekonomian warga. Selain itu, warga juga mulai menyadari keuntungan yang bisa diperoleh dari aktivitas menjaga kebersihan lingkungan.

12. Umbul Sidomukti

Umbul Sidomukti
Umbul Sidomukti

Kunjungan ke Semarang akan terasa hambar kalau tidak datang ke Umbul Sidomukti. Tempat wisata di Semarang yang satu ini dikenal sebagai area wisata dengan fasilitas yang komplet. Umbul Sidomukti terletak di lereng Gunung Ungaran yang memiliki ketinggian mencapai 1.200 meter di atas permukaan laut (mdpl) sehingga memiliki suhu yang sejuk. Tidak heran kalau wisatawan merasa nyaman saat berada di kawasan wisata ini.

Tidak perlu khawatir dengan pilihan aktivitas selama berada di tempat wisata ini. Mulai dari kolam renang alami, kafe dengan pemandangan yang menyejukkan mata, fasilitas outbond, area berkemah, hingga pondok wisata bisa ditemukan di tempat wisata ini. Kalau mau, Anda juga bisa melakukan aktivitas trekking menyusuri kawasan di sekitar Umbul Sidomukti.

13. Taman Wisata Puri Maerokoco

Taman Wisata Puri Maerokoco
Taman Wisata Puri Maerokoco

Kalau di Jakarta ada Taman Mini Indonesia Indah (TMII), maka ada pula tempat serupa di Kota Semarang. Namanya Taman Wisata Puri Maerokoco. Wisatawan pun kerap menyebut tempat ini sebagai TMII dari Jawa Tengah. Di tempat wisata di Semarang ini, para pengunjung bisa menyaksikan keberadaan minatur tempat-tempat wisata serta rumah adat dari berbagai daerah di Jawa Tengah. Tidak ketinggalan, terdapat pula hasil industri dan kerajinan dari masing-masing daerah.

Dengan fasilitas tersebut, tidak heran kalau berkunjung ke Maerokoco seolah berkeliling Jawa Tengah. Anda bisa menyaksikan berbagai miniatur tempat wisata di Jawa Tengah yang terkenal. Mulai dari Candi Borobudur, Masjid Menara Kudus, Masjid Agung Demak, hingga Masjid Mantingan. Sebagai tambahan, terdapat pula beberapa fasilitas hiburan seperti kolam renang, kereta gantung, komidi putar, dan lain-lain.

14. Bukit Cinta Rawa Pening

Bukit Cinta Rawa Pening
Bukit Cinta Rawa Pening

Bukit Cinta Rawa Pening adalah lokasi yang kerap disinggahi oleh para kawula muda, baik yang berasal dari Semarang atau luar kota. Bukit Cinta memang menawarkan suasana yang spesial, karena bisa secara langsung menyaksikan pemandangan indah Rawa Pening. Suasana tersebut pun dipercantik dengan deretan pohon pinus yang tertata rapi.

Selain menyaksikan keindahan panorama sekitar, terdapat beberapa aktivitas yang bisa dilakukan di Bukit Cinta Rawa Pening. Anda bisa memilih mengajak pasangan untuk berkeliling Rawa Pening menggunakan perahu motor, atau bermain di berbagai wahana permainan.

Oh ya, ada satu mitos yang berkembang di tempat wisata di Semarang ini. Konon, saat pasangan yang belum menikah berkunjung ke sini, mereka bakal putus. Percaya atau tidak, sepenuhnya di tangan masing-masing.

15. Hutan Pinus Kayon

Hutan Pinus Kayon
Hutan Pinus Kayon

Pilihan terakhir untuk menghabiskan waktu liburan di Semarang adalah berkunjung ke Hutan Pinus Kayon. Kawasan wisata yang terletak di lereng Gunung Batur dan masuk dalam wilayah Desa Batur, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang ini sangat cocok untuk para pencinta alam. Wisatawan kerap menghabiskan waktunya untuk berkemah di sini. Jangan khawatir, saat berkemah di tempat wisata di Semarang ini, sumber air bersih bisa ditemukan dengan mudah.

Deretan pohon pinus membuat tempat wisata di Semarang ini memiliki suasana yang hampir mirip dengan Hutan Pinus Mangunan di Jogja dan Gunung Pancar di Bogor. Para wisatawan dapat memilih berbagai lokasi sebagai sarana untuk berpose narsis. Bahkan, terdapat pohon pinus yang memiliki bentuk batang unik, melengkung seperti sebuah kursi alami. Pohon inilah yang menjadi lokasi favorit tempat berfoto para wisatawan.

Astra

Astra International (IDX: ASII) merupakan perusahaan multinasional diversifikasi[1] yang bermarkas di Jakarta, Indonesia. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1957 dengan nama PT Astra International Incorporated. Pada tahun 1990, perseroan mengubah namanya menjadi PT Astra International Tbk.[2] Perusahaan ini telah tercatat di Bursa Efek Jakarta sejak tanggal 4 April1990. Per 30 Juni 2018, mayoritas saham Astra dimiliki oleh Jardine Cycle & Carriage Ltd. sebesar 50,11%.

Logo Astra International (1957-1999)

Perseroan berdomisili di Jakarta, Indonesia, dengan kantor pusat di JI. Gaya Motor Raya No. 8, Sunter II, Jakarta.[2] Ruang lingkup kegiatan Perseroan seperti yang tertuang dalam anggaran dasarnya adalah perdagangan umum, perindustrian, jasa pertambangan, pengangkutan, pertanian, pembangunan dan jasa konsultasi. Ruang lingkup kegiatan utama entitas anak meliputi perakitan dan penyaluran mobil, sepeda motor dengan suku cadangnya, penjualan dan penyewaan alat berat, pertambangan dan jasa terkait, pengembangan perkebunan, jasa keuangan, infrastruktur dan teknologi informasi.[2]

Sampai dengan Desember 2017, Grup Astra memperkerjakan lebih dari 218.000 karyawan di 212 perusahaan, anak perusahaan, dan entitas asosiasi.[3] Jumlah ini bertumbuh hingga 221.719 per 30 Juni 2018.[2]

Hingga 31 Desember 2017, Astra memiliki tujuh lini bisnis utama, dengan berbagai macam segmen usaha dan anak perusahaan yang menangani langsung masing-masing lini bisnis tersebut.[7]

OtomotifSunting

Lini bisnis otomotif mencakup bisnis kendaraan roda empat, kendaraan roda dua, komponen pendukung kendaraan, serta berbagai produk dan jasa terkait otomotif lainnya. Berbagai anak usaha lini bisnis otomotif di antaranya Toyota-Astra Motor, Astra Daihatsu Motor, Isuzu Astra Motor Indonesia, Astra Honda Motor, Astra Otoparts, dan Astra World.[7]

Lini bisnis ini merupakan lini bisnis yang mengawali kiprah bisnis Astra International, dan merupakan salah satu lini bisnis utama perusahaan. Astra mengelola berbagai merek kendaraan bermotor yang dipasarkan di Indonesia, di antaranya Toyota, Daihatsu, Isuzu, BMW, Peugeot, dan UD Trucks (roda empat) dan Honda (roda dua). Pada tahun 1990, kontribusi dari lini bisnis otomotif terhadap pendapatan bersih Astra sempat mencapai 80,27%, hingga turun menjadi 52% pada tahun 2015 seiring pertumbuhan portfolio lini bisnis lainnya.[9]

Astra juga menjadi perusahaan pertama yang membangun pabrik perakitan sepeda motor di Indonesia melalui PT Federal Motor (yang kini menjadi Astra Honda Motor). Dimulai pada tahun 1971, Federal Motor merakit 1.500 unit sepeda motor Honda per tahunnya, dan pada tahun 2015, Astra mampu menjual 4,5 juta unit sepeda motor setiap tahunnya, dengan kapasitas produksi 5,8 juta unit pertahun.[9]

Jasa KeuanganSunting

Lini bisnis jasa keuangan mencakup bisnis jasa perbankan, pembiayaan mobil, pembiayaan alat berat, pembiayaan sepeda motor, asuransi jiwa, dan asuransi umum. Berbagai anak usaha lini bisnis jasa keuangan di antaranya Bank Permata, Astra Sedaya Finance, Toyota Astra Financial Services, Federal International Finance, Komatsu Astra Finance, Asuransi Astra Buana, dan Astra Aviva Life.[7]

Lini bisnis ini bermula dari keinginan untuk meningkatkan penjualan dari lini bisnis otomotif pada tahun 1980-an, khususnya untuk sepeda motor Honda. Melalui kerjasama dengan Fuji Bank dengan mendapatkan pinjaman USD 1 juta (disusul dengan bank lainnya), Astra mendirikan sebuah perusahaan leasing bernama Rahardja Sedaya pada tahun 1982, yang kini menjadi Astra Credit Companies. Lini bisnis keuangan kemudian berkembang kepada pembelian saham mayoritas Maskapai Asuransi Buana (kini menjadi Asuransi Astra) pada tahun 1990, dan mendirikan Federal International Finance (FIF) untuk pembiayaan konsumen sejak tahun 1991.[9]

Astra kemudian berkongsi dengan Standard Chartered Bank untuk mengelola Bank Permata sejak tahun 2004, melalui kepemilikan bersama sebesar 89,12% per 31 Desember 2017.[8]

Alat Berat, Pertambangan, Konstruksi, dan EnergiSunting

Lini bisnis alat berat, pertambangan, konstruksi, dan energi mencakup perdagangan dan penyewaan mesin konstruksi, kontraktor pertambangan, pertambangan batu bara, konstruksi, dan energi. Berbagai anak usaha lini bisnis ini di antaranya United Tractors, Pamapersada Nusantara, Acset Indonusa, Bhumi Jati Power, dan Tuah Turangga Agung.[7]

Awal masuknya Astra ke dalam lini bisnis ini adalah pada dekade 1970-an melalui bisnis perdagangan dan penyewaan alat berat. Usai pendirian United Tractors pada tahun 1972, Astra mendapatkan keagenan dari Komatsu, sebuah perusahaan alat-alat berat asal Jepang. Kini, United Tractors juga menjadi distributor dari berbagai merek seperti UD Trucks, Scania, Bomag dan Tadano.[9]

United Tractors kemudian masuk ke bisnis batu bara di Indonesia melalui layanan kontraktor pertambangan batu bara dengan mendirikan perusahaan Pamapersada Nusantara pada tahun 1989, melalui berbagai jasa di antaranya disain pertambangan, eksplorasi, penyulingan, dan transportasi komoditas. Kemudian, dalam mengimbangi turunnya bisnis alat berat dan pertambangan batu bara, United Tractors memasuki bisnis konstruksi dengan mengakuisisi 50,1% saham dari Acset Indonusa, sebuah perusahaan konstruksi spesialisasi fondasi dan geoteknik.[9]

AgribisnisSunting

Lini bisnis agri mencakup perkebunan kelapa sawit, pabrik pengolahan minyak sawit, peternakan, dan perdagangan komoditi. Berbagai anak usaha dalam lini bisnis ini di antaranya Astra Agro Lestari, Tanjung Sarana Lestari, Tanjung Bina Lestari, dan Agro Menara Rachmat.[7]

Pada tahin 1973, Astra mendirikan Multi Agro Corporation sebagai cikal bakal dari lini bisnis agri milik Astra. Pada awalnya, bisnis berjalan dengan penanaman singkong dan kelapa hibrida. Astra juga kemudian mengambil alih 50% saham dari Tunggal Perkasa Plantations, yang menjadi cikal bakal masuknya Astra ke dalam industri kelapa sawit.[9]

Infrastruktur dan LogistikSunting

Lini bisnis infrastruktur dan logistik mencakup infrastruktur umum, jalan tol, logistik, dan pelabuhan laut. Berbagai anak usaha di antaranya Astra Tol Nusantara (sebelumnya Astratel Nusantara), Serasi Autoraya, Marga Mandalasakti, Marga Trans Nusantara, Trans Marga Jateng, dan Pelabuhan Penajam Banua Taka.[7]

Pada awalnya, Astratel Nusantara, yang didirikan pada tahun 1992, menjalani bisnis telekomunikasi, dan kemudian diperluas kepada bisnis pembangunan dan pengelolaan jalan tol. Kini, lini bisnis ini turut memiliki dan/atau mengelola sejumlah jalan tol seperti Jalan Tol Tangerang-Merak milik Marga Mandalasakti, Jalan Tol Jombang-Mojokerto (bagian dari Jalan Tol Trans Jawa) milik Marga Hanjaya Infrastruktur, Jalan Tol Kunciran-Serpong, Jalan Tol Semarang-Solo, dan Jalan Tol Serpong-Balaraja.[9]